Pemerintah Harus Jujur Akui Kurikulum 2013 Belum Siap
Penerapan kurikulum 2013 harus ditangguhkan. Pemerintah pun harus jujur dan berlapang dada mengakui ketidaksiapan penerapan kurikulum 2013 untuk tahun ini. Ketidaksiapan terlihat dari pengadaan buku di “last minute” hingga pelatihan guru yang dinilai tergesa-gesa
“Tolong jangan paksakan sesuatu. Kita harus berlapang dada. syarat sebagai pendidik harus jujur dan berlapang dada. Tidak terburu-buru memaksakan suatu hal termasuk juga penerapankurikulum 2013,” kata Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia Drs. Enggartiasto Lukita dihubungi di Kota Bandung, Selasa (13/7/13).Menurutnya menyusun kurikulum pendidikan itu berbicara mengenai masa depan bangsa. Kurikulum menjadi salah satu hal yang menetukan perjalanan bangsa. Sementara kurikulum disusun terburu-buru tanpa persiapan begitu matang, masa depan bangsa seperti apa yang akan dibentuk. Bahkan evaluasi kurikulum lama pun belum dilakukan tapi sudah dibuat kurikulum baru.
“Pemerintah selalu menyatakan sudah melakukan persiapan lama. Padahal banyak contohnya seperti buku saja last minute selesai. Bagaimana pemerintah menyatakan itu persiapan. Bagaimana memberikan training guru-guru disaat-saat terakhir dan hanya beberapa hari,” ujar Drs. Enggartiasto.
Dia menambahkan para guru dididik di Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) menggunakan dengan kurikulum lama. “Mereka bukan robot yang tiba-tiba harus melakukan kurikulum baru dengan pelatihan yang singkat,” katanya.
Drs. Enggartiasto mengemukakan selama ini ada ketidakjujuran pemerintah. Dikatakan penerapan kurikulum 2013 akan dilakukan secara beratahap di beberapa sekolah sebagai piloting. Akan tetapi ternyata semua sekolah harus menantangani formulir kesiapan menerapkan kurikulum. Padahal sekolah tersebut belum tentu siap menerapkan kurikulum. “Macam pendidikan seperti apa ini. Ini kan yang dipertaruhkan masa depan bangsa,” katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
MAANYAN © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top