KEAJAIBAN ADALAH NAMA LAIN DARI KERJA KERAS
Saya adalah anak perempuan yang lahir 18 tahun lalu tepat pada saat bulan ramadhan. Saya lahir disalah satu kota yang memiliki budaya yang sudah di akui dunia. Pada saat saya berumur 4 tahun, saya selalu ikut pergi ke sekolah bersama ibu karena ibu saya adalah seorang guru. Saya selalu melihat bagaimana cara beliau mengajarkan materi kepada siswa-siswa di sekolahnya. Melihat hal itu saya setiap hari meminta kedua orang tua saya untuk mengajari saya belajar membaca, menulis, dan lain-lainnya. Karena pada saat itu di desa saya belum ada TK jadi saya langsung ke Sekolah Dasar.  Pada saat berumur 5 tahun saya sudah bersekolah. Sepulang sekolah, saya selalu bermain tak kenal waktu sehingga kedua orang tua saya selalu memarahi saya. Dan selalu begitu setiap harinya. Saya termasuk siswa yang tidak terlalu buruk dalam hal akademik. 5 kali berturut-turut saya menjadi juara 1 saat kenaikan kelas. Menginjak kelas 5 SD hamper setiap harinya saya mengadakan belajar kelompok bersama teman-teman meskipun rumah mereka jauh. Meskipun lelah dan letih namun semua itu membuahkan hasil. Pada waktu Sekolah Dasar, jarak yang saya tempuh adalah 2 km. Jarak yang lumayan menguras tenaga bagi anak yang rumahnya  di daerah pegunungan seperti saya. Itupun biasa saya tempuh dengan berjalan kaki.
            Saat SMP, saya bersekolah disebuah SMP swasta di kota saya. Karena jarak yang ditempuh dari rumah ke sekolah sekitar 1 jam akhirnya saya memutuskan untuk kost. Di SMP persaingan masalah hal akademik cukup ketat. Saat SMP rangking saya menurun drastis. Entah karena apa. Yang saya tahu teman-teman saya yang masuk di SMP saya bukanlah orang yang patut untuk diremehkan. Saya berusaha untuk bisa memperolah hasil yang memuaskan, namun saya masih jauh tertinggal. Karena saya pada saat itu kurang dalam hal akademik, akhirnya saya memutuskan untuk berusaha berprestasi dibidang non akademik. Saya mengikuti ekstrakurikuler tari tradisional. Sedikit demi sedikit saya mengasah kemampuan saya. Meskipun awalnya saya kurang bisa namun itu tidak menyurutkan niat saya untuk tetap menari. Hingga suatu hari saya berhasil tampil di panggung utama alun-alun kota saya.
            Setelah lulus dari SMP, saya memasuki sebuah SMA  yang imagenya kurang bagus. Namun tak apa, karena dimanapun kita bersekolah pendidikan yang diberikan juga sama. Mengingat saat di SMP prestasi saya menurun, saya berusaha keras dengan belajar rajin dan mengikuti les tambahan diluar sekolah supaya saya tidak tertinggal lagi saat di SMA. Saya berusaha membuktikan kepada guru SMP saya bahwa saya bisa lebih baik lagi daripada saat di SMP. Usaha saya pun tidak sia-sia. Meskipun harus menahan lelah setiap hari namun usaha itu berbuah hasil. Karena bagi saya dalam hidup itu pasti kita akan merasakan yang namanya jatuh, namun yang terpenting adalah apa yang akan kita lakukan setelah jatuh. Apakah akan diam saja atau berusaha bangkit walalupun susah dan butuh perjuangan. Sejak kelas X SMA saya berkeinginan untuk masuk kuliah pada jurusan PGSD. Karena kedua orang tua saya adalah seorang yang berkiprah di dunia pendidikan dan saya ingin melanjutkan hal tersebut dimasa depan. Pada saat kelas XII SMA saya mulai mencari informasi bagaimana cara masuk jurusan PGSD dan apa saja syaratnya. Sekitar bulan Januari 2013 pendaftaran untuk masuk universitas negeri dengan jalur SNMPTN dibuka. Universitas pertama yang saya pilih adalah disebauh universitas negeri dengan jurusan PGSD saja sementara untuk universitas kedua adalah universitas negeri di sebuah kota yang terkenal dengan makanan gudegnya dengan jurusan yang sama. Namun pada saat pengumuman ternyata saya masuk di universitas pertama yang saya pilih.
            Setelah saya diterima, saya mulai mencari informasi tentang tempat saya kuliah kepada guru bimbingan dan konseling saya yang pernah bersekolah di universitas tersebut. Mereka berkata bahwa PGSD di universitas tersebut itu bagus. Akirnya saya semakin tertarik untuk masuk di universitas itu.

            Setelah bebeberapa waktu saya menempuh pendidkan di PGSD, ternyata benar. Bayangan saya yang awalnya bahwa kuliah itu berat berubah total. Kuliah itu asyik jika kita menjalaninya dengan  ikhlas dan juga menikmati. PGSD adalah jurusan yang tepat untuk kita pilih. Karena dimanapun kita berada, entah itu di negara lain ataupun di negara kita sendiri pasti kita harus menempuh SD dahulu untuk bisa masuk kejenjang selanjutnya. Di PGSD kita diajari untuk bisa menanamkan pendidikan moral bagi anak didik kita kelak. Kita dibina oleh guru-guru yang baik dan sangat luar biasa. Akhirnya saya bisa menempuh pendidikan di universitas tercinta, Universitas Jember.

0 komentar:

Posting Komentar

 
MAANYAN © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top