Pertama, orang Maanyan memiliki bahasa daerah yang sangat
dekat ke bahasa Kawi (Jawa Kuno). Dan Dalam bahasa maanyan ini, walaupun mereka
kini bermukim jauh dari lautan, terdapat banyak kosa-kata tentang laut dan
berhubungan dengan laut. Tokoh-tokoh mereka bergelar datu (sama dengan datuk
dalam bahasa Melayu, yang artinya:bapak dari kakek), patis (bahasa Melayu
patih), dan miharaja (sama dengan: maharaja). Mereka menyimpan benda-benda
pusaka yang berusia ratusan tahun, berupa piring keramik ukuran besar yang
bergambar, guci keramik dengan relief naga, tabak (nampan berbentuk bunga) dari
kuningan, gong dan gelangdari gangsa, tombak dan keris, dan pakaian kebesaran
mirip pakaian Jawa. Sedangkan dalam ritus kematian, mereka memiliki kesamaan
dengan adat Bali, yaitu melakukan upacara pembakaran tulang-tulang orang mati
untuk mengantarkan roh mereka ke tempat paling akhir, yang dalam bahasa maanyan
disebut: Ijambe. (Ijambe berasal dari awalan I berkonotasi ‘sibuk’ dan kata
kerja jambe yang berarti ‘menangani’.
Kedua, mereka mempunyai kebiasaan menuturkan ‘sejarah masa
lalu dan adat-istiadat’ (bahasa Maanyan: taliwakas) mereka pada setiap upacara
adat penting. Istiadat menceritakan kembali sejarah dan adat ini disebut orang
Maanyan ngalakar, atau ngentang atau nutup entang, atau nutup tarung. Selain
taliwakas, mereka juga mempunyai banyak cerita-cerita, berupa legenda, balada,
dan lagu-lagu tentang kebesaran dan kemakmuran mereka di masa lalu, tentang
tokoh-tokoh sejarah, disebuah ‘kerajaan’ (kecil) yang menurut mereka bernama
Nansarunai.
Sekarang ini jumlah orang Maanyan yang masih mengaku Maanyan
mungkin berkisar sekitar 250.000 juwa, tersebar di seluruh Indonesia, tetapi
terutama di Kalimantan Tengah. Setelah Indonesia merdeka, dan orang Maanyan
turut bergabung di dalamnya, wilayah permukiman orang Maanyan menjadi terbuka
lebar kepada para pendatang, masyarakat non-Maanyan. Mereka pun berbaur dengan
para pendatang itu sehingga perubahan-perubahan pada sifat-sifat dan tingkah
laku mereka pun tidak terelakkan. Banyak yang sudah masuk Kristen atau Katolik
maupun islam, dan ada yang pergi merantau dan kawin dengan orang non-Maanyan.
Ternyata orang Maanyan cocok dan dapat bergaul dengan mudah dengan hampir semua
macam corak budaya di Indonesia.
Literature lain menyebutkan Suku Maanyan merupakan salah
satu dari suku-suku Dusun (Kelompok Barito bagian Timur) sehingga disebut juga
Dusun Maanyan. Suku-suku Dusun termasuk golongan sukubangsa Dayak rumpun Ot
Danum sehingga disebut juga Dayak Maanyan. Suku Maanyan mendiami bagian timur
Kalimantan Tengah terutama di kabupaten Barito Timur dan sebagian kabupaten
Barito Selatan yang disebut Maanyan I. Suku Maanyan juga mendiami bagian utara
Kalimantan Selatan tepatnya di Kabupaten Tabalong yang disebut Dayak Warukin.
Dayak Balangan (Dusun Balangan) yang terdapat di Kabupaten Balangan dan Dayak
Samihim yang terdapat di Kabupaten Kotabaru juga digolongkan ke dalam suku
Maanyan. Suku Maanyan di Kalimantan Selatan dikelompokkan sebagai Maanyan II.
Menurut orang Maanyan, sebelum menempati kawasan tempat tinggalnya yang
sekarang, mereka berasal dari hilir.
Menurut sastra lisan suku Maanyan, setelah mendapat serangan
Marajampahit (Majapahit) kepada Kerajaan Nan Sarunai, suku ini terpencar-pencar
menjadi beberapa subetnis. Suku terbagi menjadi 7 subetnis, diantaranya :
Maanyan Paju Epat (murni)
Maanyan Dayu
Maanyan Paju Sapuluh (ada pengaruh Banjar)
Maanyan Benua Lima/Paju Lima (ada pengaruh Banjar)
Maanyan Tanta (ada pengaruh Banjar)
dan lain-lain, Namun dalam perkembangannya, suku dayak Maanyan berdasarkan adat istiadatnya hanya terbagi menjadi 3 yaitu maanyan paju epat, Maanyan kampung sepuluh, dan maanyan Benua Lima
Maanyan Paju Epat (murni)
Maanyan Dayu
Maanyan Paju Sapuluh (ada pengaruh Banjar)
Maanyan Benua Lima/Paju Lima (ada pengaruh Banjar)
Maanyan Tanta (ada pengaruh Banjar)
dan lain-lain, Namun dalam perkembangannya, suku dayak Maanyan berdasarkan adat istiadatnya hanya terbagi menjadi 3 yaitu maanyan paju epat, Maanyan kampung sepuluh, dan maanyan Benua Lima
Sumber : http://tumpuknatat.wordpress.com
mantab ni infonya.,
BalasHapus